KELUARGAKU, SEGALANYA
Entah apa yang terbesit dalam hatiku ketika ku mengingat semua kejadian di mana aku dilahirkan. Rasanya seperti tidak tersangka sangka bahwa diriku ini akan terlahir didunia ini. Ya.. mungkin memang sudah jadi suratan takdir.
Semakin hari semakin hidupku berwarna dengan keluargaku, tapi takdir mulai mengujiku untuk selalu bersyukur, menghargai, dan mempertahankan apa yang sudah aku miliki ketika terlahir hingga saat ini.
Pikiranku kacau balau, amburadul ketika aku menginjak sekolah menengah atas. Disetiap waktunya selalu ada saja pertengkaran, aku tak bias memisahkan apa yang terjadi karena tangisanku tak bisa bereaksi apapun.
Yang dulunya selalu harmonis, bahagia, rukun, sejahtera, kini berubah menjadi gemuruh amarah..
Seiring dengan berjalannya waktu, semua itu kian memudar, menghilang dan melenyap.
Syukurlah.. saat ini aku akan beranjak ke bangku perguruan tinggi dan tak ada lagi beban dalam pikirankku.
Bersyukurlah kalian selagi ada orangtua, jaga kerukunan dalam keluarga.
Semakin hari semakin hidupku berwarna dengan keluargaku, tapi takdir mulai mengujiku untuk selalu bersyukur, menghargai, dan mempertahankan apa yang sudah aku miliki ketika terlahir hingga saat ini.
Pikiranku kacau balau, amburadul ketika aku menginjak sekolah menengah atas. Disetiap waktunya selalu ada saja pertengkaran, aku tak bias memisahkan apa yang terjadi karena tangisanku tak bisa bereaksi apapun.
Yang dulunya selalu harmonis, bahagia, rukun, sejahtera, kini berubah menjadi gemuruh amarah..
Seiring dengan berjalannya waktu, semua itu kian memudar, menghilang dan melenyap.
Syukurlah.. saat ini aku akan beranjak ke bangku perguruan tinggi dan tak ada lagi beban dalam pikirankku.
Bersyukurlah kalian selagi ada orangtua, jaga kerukunan dalam keluarga.
Komentar
Posting Komentar